Laser hair removal dan electrolysis merupakan dua metode untuk menghilangkan rambut atau bulu-bulu di berbagai area tubuh. Menurut American Society for Dermatologic Surgery, laser hair removal adalah metode yang sedang naik daun sejak tahun 2013, sedangkan electrolysis juga kian populer meski tidak setara metode yang satunya. Lalu, apakah yang membedakan laser hair removal Jakarta serta electrolysis ini?
Yuk, cari tahu jawabannya dalam ulasan tentang laser hair removal vs electrolysis dalam kelanjutan artikel ini!
Cara kerja
Metode penghilangan bulu dengan laser, atau laser hair removal, biasanya dilakukan menggunakan laser yang bersuhu tinggi. Teknik ini bertujuan untuk merusak folikel rambut sehingga pertumbuhan rambut dapat melambat secara signifikan.
Sementara itu, metode electrolysis yang biasa dilakukan oleh dokter kulit akan menggunakan perangkat epilator ke dalam kulit untuk menghentikan pertumbuhan rambut baru. Meski sama-sama merusak folikel rambut, electrolysis dinilai lebih permanen atau tahan lama efeknya dibandingkan dengan laser hair removal. Metode ini juga sudah mendapatkan lisensi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).
Keuntungan
Keuntungan pertama dari laser hair removal adalah aplikasinya yang luas. Sebab, metode ini dapat digunakan untuk menghilangkan bulu-bulu di banyak area tubuh—terkecuali area mata—dalam satu kali treatment. Selain itu, waktu pemulihan pasca perawatan juga sangat sebentar atau bahkan tidak ada sama sekali. Selesai perawatan, pasien dapat langsung beraktivitas seperti biasa. Laman Healthline menyebut, metode ini paling cocok untuk kamu yang memiliki kulit putih dan bulu berwarna gelap.
Tak berbeda jauh dengan metode penghilang bulu laser, electrolysis juga dapat digunakan di banyak area tubuh—termasuk alis. Namun, metode ini hanya bisa diaplikasikan dalam skala-skala kecil. Artinya, kamu akan memerlukan beberapa kali kunjungan perawatan jika ingin menghilangkan bulu pada area yang besar—misalnya seluruh kaki.
Efek samping
Melansir dari laman Healthline, efek samping dari laser hair removal dapat berupa peradangan, iritasi, perubahan pigmentasi (kemerahan) yang akan hilang dalam beberapa jam setelah prosedur perawatan. Sementara untuk electrolysis, efek samping ringan seperti kemerahan akibat iritasi juga sering terjadi, namun biasanya akan hilang dalam sehari.
Kesimpulannya, kedua prosedur penghilangan bulu ini punya teknik, keuntungan, dan efek samping yang hampir mirip. Adapun perbedaannya itu terletak pada alat yang digunakan, frekuensi perawatan (satu kali kunjungan atau berulang kali), serta lama efek samping bertahan di tubuh. Jadi, metode manakah yang ingin kamu coba untuk menghilangkan bulu di tubuhmu?
Manapun yang kamu pilih, dua-duanya menawarkan manfaat yang dapat menghilangkan rambut atau bulu-bulu di area tubuh. Jadinya, kalau mau berolahraga memakai pakaian yang lebih pendek tidak akan merasa malu. Ngomong-ngomong soal olahraga, kenapa ya lemak di tubuh masih menumpuk walau sudah rajin olahraga?
TOPICS